Tari Merayu Rempo Menghibur Penonton di Taman Budaya Jambi

Tari Merayu Rempo

Jambi, 25 Juli 2024 – Taman Budaya Jambi baru-baru ini menjadi saksi dari keindahan Tari Merayu Rempo yang memukau penonton dengan kekayaan budaya dari Kabupaten Batanghari. Tari Merayu Rempo, yang berakar dari tradisi lisan di Desa Rambutan Masam, mengangkat tema unik dari tradisi pengambilan madu yang dikenal sebagai Mucuk Sialan.
Tradisi Mucuk Sialan merupakan metode pengambilan madu dari pohon tinggi yang bernama sialan. Tradisi ini masih dipraktikkan hingga saat ini, menyoroti hubungan erat antara masyarakat setempat dan alam sekitar mereka.
Kata “Merayu” dalam bahasa Indonesia berarti mengajukan permohonan, sementara “Rempo” adalah istilah untuk lebah yang madunya diambil. Dalam tarian ini, koreografer berusaha menggambarkan proses merayu lebah atau Rempo agar madu dapat diambil dengan aman dan efisien. Penari tidak hanya menampilkan gerakan yang indah, tetapi juga mencerminkan keterampilan dan teknik yang digunakan dalam pengambilan madu.
Penampilan Tari Merayu Rempo ini menawarkan lebih dari sekadar hiburan visual; ia merupakan jendela ke dalam tradisi dan kebiasaan masyarakat Batanghari yang telah diwariskan secara turun-temurun. Penonton dapat merasakan bagaimana seni tari menghidupkan kembali tradisi lisan yang kaya dan berharga.
Baca juga: Gubernur Jambi Resmikan Temu Karya Se-Provinsi dan Pameran Seni Rupa di TBJ
Dengan adanya acara ini, diharapkan semakin banyak orang yang dapat menghargai dan memahami kekayaan budaya lokal yang ada di Indonesia, serta mendukung pelestarian tradisi yang telah lama ada.
Eri Argawan, Kepala UPT Taman Budaya Jambi, mengungkapkan apresiasinya terhadap para penggiat seni yang berpartisipasi dalam acara Temu Karya Taman Budaya Jambi. Acara yang kedua kalinya diadakan ini diharapkan akan menjadi kegiatan tahunan yang rutin.