Turap Ambruk Ancam Pemukiman Warga dan Tempat Ibadah, Warga Butuh Bantuan Eksekutif dan Legislatif

Inilahjambi.com, Batang Hari – Terkait amruknya salah satu bangunan fisik, tembok penahan tebing (Turap) di Desa Kembang Tanjung Kecamatan Mersam, Kabupaten Batang Hari pada Minggu pagi (09/04/2023), membuat warga setempat resah.

Hal itu dikarenakan pembangunan turap tersebut merupakan pusat pertahanan dari pemukiman warga bahkan bangunan tempat umat islam beribadah (Musholah).

Kasi Kesrah Desa, Ridwan, saat di temui di ruang kerjanya mengatakan, pembangunan turap itu merupakan pembangunan yang di bangun dengan menggunakan anggaran Dana Desa (DD) pada Tahun 2016 lalu.

“Kita belum bisa tahu pasti apa penyebab awalnya bangunan itu amblas, Karena curah hujan dalam beberapa hari kemarin hingga sampai pada malam Minggu itu intensitas hujan tinggi, ya pas pagi minggunya sekitar pukul 02:00, Tanah bangunan turap itu amblas, tapi bukan istilahnya runtuh ke sungai Batanghari tidak, namun tananya amblas ke bawah dan akhirnya menyebabkan kebawah juga pergi lantai bangunan dan termasuk aspal jalan yang ada,” kata Ridwan, Senin (10/04/2023).

“Terkait pembangunan, bangunan itu di bangun pada zamannya Kades Sapriyanto, yaitu bangunan yang menggunakan DD anggaran Tahun 2016 dan dibangun pada awal 2017 dengan panjang bangunan 50 Meter pada Pagu pengerjaan, dan yang mengerjakannya adalah PKT (warga desa setempat),”sambungnya.

Dilanjutkan Ridwan, pada saat peristiwa amruknya tanah pada bangunan turap itu ada satu Mobil Truck kosong yang posisinya sedang parkir di atas permukaan lantai bangunan, sehingga menyebabkan mobil tersebut ikut terperosok bersama bangunan yang ambruk dan hal itu tidak sempat memakan korban.

Ditempat terpisah, Sebagai Kepala Desa Kembang Tanjung Depenitif, Neti Haryani, S.Pd., dirinya berharap kiranya ada tindakan atau bantuan cepat dari pihak pemerintah untuk bisa menangani permesalahan yang ada di Desa Kembang Tanjung. Karena menurutnya hal itu dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi warga setempat menginggat lokasi itu sangat dekat dari pemukiman warga dan tempat beribadah.

“Saya sebagai Kepala Desa berharap permesalahan ini akan cepat di tindak baik dari pemerintah Kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten dan Provinsi. Karena lokasi bangunan yang amblas itu sangat dekat denga rumah warga apa lagi di sana ada salah satu Musholah tempat warga beribadah,” harapnya.

“Seperti yang kami lihat dilokasi itu, jarak dari tebing yang tidak ikut amblas ke rumah warga dan Musholah, itu hanya tinggal tersisa sekitar 3 sampai 5 meteran lagi, dan itu juga merupakan akses jalan dari Desa Kembang Tanjung menuju Desa Mersam yang mana sebagian aspalnya juga ikut amblas kebawah,” tutupnya.

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN