Warga Ancam Duduki Rumah Dinas Gubernur Jambi Jika Tak Ada Solusi Soal Asap
Inilahjambi, JAMBI – Asap yang tidak juga berkurang di Jambi sejak sebulan belakangan ini benar-benar membuat sejumlah warga marah.
Perwakilan warga Jambi, Tajri Danur, bahkan mengancam akan mengerahkan warga untuk menduduki rumah dinas Gubernur Jambi jika persoalan asap tidak dapat tertanggulangi dalam waktu dekat ini.
“Evakuasi kami sesegera mungkin, atau kerahkan seluruh tenaga untuk dapat mencari solusi konkret agar asap yang ada tidak bertempat tinggal di dalam rumah kami, sebelum rakyat Jambi menduduki rumah dinas gubernur dan minta pertanggungjawaban yang lebih,” kata Tajri Danur alias Memed.
Lihat: Kabut Asap, DPRD Kota Jambi Malah Plesir ke Bali
Menurut dia, Rabu pagi 7 Oktober 2015 dirinya akan melakukan unjuk rasa ke rumah dinas gubernur sebagai permulaan menyampaikan aspirasi kepada Pejabat Gubenrur Jambi Irman.
“Besok pagi-pagi saya unjukrasa ke rumah dinas gubernur, pagi-pagi sekali,” kata aktivis kontroversial ini, Selasa 6 Oktober 2015.
Selain meminta solusi soal asap, Tajri juga menekankan agar Pemerintah Provinsi Jambi bertindak tegas kepada perusahaan yang telah membakar lahan dengan sengaja atau tanpa sengaja di lahan konsesi mereka.
“Kami minta tindak tegas perusahaan yang sengaja atau tidak sengaja membakar lahan mereka,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, Pejabat Gubernur Jambi Irman berkali-kali mengatakan titik api, yang menjadi sumber asap di Jambi telah tidak ada alias nol. Padahal Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan masih terdapat 17 titik api di Jambi per 6 Oktober 2015 ini.
Klik: Gubernur Jambi Sebut Titik Api Nol, Data BNPB Ungkap Masih Ada 17 Hotspot di Daerah ini
Dan: Irman Sebut Titik Api Nol, BNPB Nyatakan Masih Ada 11 Titik
Kabut asap di Jambi bahkan telah memakan korban jiwa seorang bayi. Menurut Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, penyebab utama kematian bayi tersebut karena kekurangan oksigen karena banyaknya asap di Jambi.
“Kami sudah cek anak ini ternyata ada penyakit. Ada kegagalan organ karena infeksi jadi memang fisiknya sudah tak terlalu baik,” kata Nila kepada wartawan di kompleks kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 6 Oktober 2015.
“Mungkin juga betul bahwa dia tak mendapatkan oksigen yang cukup dalam hal ini. Kami tak tahu jelas apakah dia cepat dilarikan untuk mendapatkan pertolongan,” kata Nila.
Baca: Bayi Meninggal di Jambi, Menkes: Faktor Utama Karena Asap Ganggu Kadar Oksigen ke Anak
(Fay)