Zola Upayakan Penambahan Rute Dan Frekuensi Penerbangan Bandara Jambi
Inilahjambi, Kota Jambi – Gubernur Jambi, H.Zumi Zola, S.TP,MA mengupayakan penambahan rute dan frekuensi penerbangan 3 bandara di Provinsi Jambi. Untuk itu, Zola mengadakan rapat untuk membahas upaya penambahan rute dan frekuensi penerbangan 3 bandara di Provinsi Jambi tersebut, bertempat di Ruang Rapat Ruang Kerja Gubernur di Kantor Gubernur Jambi, Selasa (11/10) siang.
Rapat yang dipimpin oleh Gubernur Jambi tersebut diikuti oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, H.Ridham Priskap,SH,MH,MM, SKPD terkait dalam lingkup Pemerintah Provinsi Jambi yakni Kepala Dinas Perhubungan, Sri Sapto Edi; Kepala Biro Administrasi Pembangunan dan Kerjasama (APKS), Apit Aris; Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Dodi Saputra), dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Ahmad Fauzi; Wakil Bupati Bungo, Apri; Sekda Kerinci, H.Amrizal; pimpinan PT Angkasa Pura II Perwakilan Provinsi Jambi; perwakilan dari Air Navigation, perwakilan dari BMKG Provinsi Jambi, perwakilan dari maskapai Garuda, Sriwijaya Air, dan Lion Air Group.
Zola mengatakan, transportasi, termasuk transportasi udara (penerbangan) sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan perekonomian daerah. Dengan demikian, Zola berharap agar penerbangan dari dan ke Provinsi Jambi semakin meningkat, baik dari sisi penambahan rute maupun dari sisi penambahan frekuensi penerbangan dari rute penerbangan yang sudah ada.
Dalam rapat tersebut disampaikan berbagai masukan terkait upaya penambahan rute dan frekuensi penerbangan dari dan ke 3 bandara di Jambi.
Ada 3 hal yang dikemukakan oleh Zola dalam acara tersebut, yakni: 1.Zola sangat berharap agar ada penerbangan internasonal dari Bandara Sultan Thaha Jambi, yakni ke Singapura dan Malaysia. Harapan penambahan rute dan frekuensi tersebut dikemukakan oleh Zola mengingat potensi penduduk Provinsi Jambi yang bepergian ke Singapura dan Malaysia, yang selama ini melalui Bandara Batam atau Bandara Soekarno Hatta,
2.Zola mengharapkan penambahan frekuensi penerbangan dari bandara Bungo ke bandara Soekarno Hatta, yang sekarang ini 4 kali seminggu diharapkan bisa menjadi 7 kali seminggu atau tiap hari.
3.Penambahan frekuensi penerbangan dari Bandara Depati Parbo Kerinci ke Bandara Sultan Thaha Jambi, yang saat ini 4 kali dalam seminggu menjadi 7 kali seminggu atau tiap hari.
Terkait harapan penambahan frekuensi penerbangan Bandara Bungo – Jakarta, Zola menyatakan hal itu didasarkan pada laporan dari Bupati Bungo tentang potensi penumpang dari Bungo ke Jakarta dan sebaliknya. Sedangkan untuk penambahan frekuensi dari dan ke Kerinci, didasarkan pada potensi Kerinci, apalagi setelah Kerinci ditetapkan oleh Pemerintah Pusat melalui Menteri Pariwisata Republik Indonesia sebagaibranding (ikon) pariwisata Provinsi Jambi.
Setelah mendapat masukan dari semua pihak terkait, Zola minta semua pihak untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan dan pengembangan bandara di Provinsi Jambi, baik Bandara Sultan Thaha, Bandara Depati Parbo Kerinci, dan Bandara Muara Bungo. Zola mengatakan, dia akan mengkomunikasikan pembangunan pemekaran ketiga bandara tersebut kepada Pemerintah Pusat.
Menanggapi pernyataan Zola tersebut, pihak maskapai, baik dari Garuda, Sriwijaya, maupun Lion menyatakan bahwa pada dasarnya mereka siap dengan penambahan rute dan frekuensi penerbangan dengan catatan jika infrastruktur dan fasilitas bandara sudah memadai, terutama dalam kaitannya dengan safety (keselamatan) penerbangan dan kalau dari sisi bisnisnya layak.
Pihak Lion Air mencontohkan, apron dan parkir pesawat di Bandara Depati Parbo Kerinci tidak memadai, sangat sempit, jadi kalau ada satu saja pesawat yang mengalami kerusakan, maka pesawat yang lain tidak bisa mendarat.
Wakil Bupati Bungo, Apri menjelaskan, pertumbuhan penumpang pada Bulan Juli 2016, rata-rata jumlah Penumpang Datang adalah 102 orang atau 85 % dari jumlah seat, rata-rata jumlah Penumpang Berangkat adalah 111 orang atau 92,50 dari jumlah seat maksimum. Pada bulan Agustus 2016, rata-rata jumlah Penumpang Datang adalah 102 orang atau 87,50% dari jumlah seat maksimum, rata-rata jumlah Penumpang Berangkat adalah 104 orang atau 86,67% dari jumlah maksimum seat.
Sekda Kerinci, H.Amrizal menyatakan, Pemerintah Kerinci menyatakan, berdasarkan masterplan pembangunan pemekaran Bandara Kerici, dibutuhkan 28 Ha, namun saat ini sedang dipersiapkan 10 Ha, sesuai dean permintaan Presiden Republik Indonesia, Jokowi pada saat meresmikan Terminal Baru Bandara Sultan Thaha bersamaan dengan Peringatan Hari Koperasi Nasional pada 21 Juli 2016 lalu. Amrizal mengatakan, saat ini ada penerbangan Susi Air 4 kali dalam seminggu Kerinci – Jambi. Amrizal mengharapkan adanya penambahan rute Kerinci – Padang dan Kerinci – Dumai, mengingat terdapat 45 ribu KK orang Kerinci di Malaysia yang biasanya pulang ke Kerinci via Dumai.
Perwakilan dari Angkasa Pura II Provinsi Jambi menyatakan, rute Sultan Thaha – Surabaya dan Kualanamu – Sultan Thaha potensial. Perluasan Bandara Sultan Thaha yang awalnya direncanakan pada tahun 2019, dimajukan, tahun 2017 sudah harus lelang, estimasi pembangunan 1 tahun.
Perwakilan dari Airnav Indonesia Jambi menyampaikan, Instrument Landing System (ILS) Bandara Sultan Thaha Jambi akhir November 2016 sudah ready untuk digunakan.
Perwakilan dari BMKG Provinsi Jambi mengharapkan agar di bandara Bungo ada dibangun stasiun meteorologi.
(Renny N/Humas Prov)