Waspada, Gudang Beras Oplosan Berada di Kota Jambi, Kenali Ciri-Ciri Produknya
Inilahjambi, KOTA JAMBI – Beras oplosan saat ini banyak beredar di kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi. Tapi tahukah, operasi oplosan itu dilakukan di Kota Jambi.
Inilahjambi mendapatkan pengakuan dari salah seorang bekas pekerja di gudang pengoplos beras di Kota Jambi. Menurut dia, gudang tersebut khusus mengoplos beras karungan merek terkenal seperti Naruto dan Belido.
Agen beras oplosan ini memindahkan beras merek terkenal yang harganya relatif mahal dengan beras merek lain yang harganya relatif lebih murah. Beras karungan yang telah dioplos itu dijual ke daerah-daerah, sampai ke kabupaten dan perbatasan Jambi.
Bahkan, lanjut sumber inilahjambi, agen ini hanya memindakan beras murah ke karung beras merek ternama tanpa mengoplosnya.
“Mereka cuma modal karung merek beras mahal. Tapi isinya beras murah. Mereka sengaja mengumpulkan karung-karung bekas beras merek mahal,” lanjut dia.
“Sejak lama para agen beras di Kota Jambi mengoplos beras seperti ini. Mereka sengaja membeli karung beras kosong untuk diisi beras murah untuk di jual kembali ke toko-toko,” kata dia.
Ciri-ciri beras yang sudah dioplos, lanjutnya, pada karungnya, terlihat bekas jahitan yang lebih banyak berlubang, karena ada bekas lubang jahitan yang asli.
Selain itu warna benang jahitan cenderung hanya satu warna, padahal benang jahitan asli ada tiga warna yang dililit rapi.
“Kami menjual beras oplosan ke daerah-daerah terpencil seperti perbatasan Jambi, Pekanbaru dan Palembang. Kita lebih aman menjual di sana karena warga desa tidak mengerti perbedaan beras asli dan oplosan,” tutup dia.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganngan Kota Jambi, Komari, yang dihubungi mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut.
Menurut dia, pihaknya akan melakukan penyelidikan sebelum memutuskan mengambil tindakan.
“Akan kami tindaklanjuti. Kami akan lakukan penyelidikan denga cara kami. Lokasi gudangnya sudah kami kantongi, dan segera dilakukan penyelidikan,” singkatnya melalaui sambungan telepon, Selasa 16 Februari 2016.
(Zalman Irwandi)
