Disweping FUI, Penyerahan Anugerah Budaya ke Bupati Purwakarta di TIM Dijaga TNI, 2 Kompi Polisi dan Panser
Inilahjambi, JAKARTA – Malam Penganugerahan budaya dari Federasi Teater Indonesia (FTI) kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan teaterawan Akhudiat dijaga ketat aparat dan di “back up” panser.
Acara tersebut digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin malam 28 Desember 2015.
Penanggung Jawab FTI X Radhar Panca Dahana di TIM, dalam sambutannya mengatakan, acara penganugerahan budaya malam itu sangat spesial sekali, sebab tidak biasa-biasnya kegiatan seperti itu dikawal dan dijaga oleh aparat secara ketat dengan melibatkan peralatan taktis seperti panser.
“Malam ini sangat spesial sekali karena kami akan memberikan kepada dua tokoh yang fenomenal. Acara ini sekarang mirip acara yang dihadiri presiden. Ada panser dimana-mana. Jadi kita mesti berbangga dengan pengamanan yang luar biasa,” kata Penanggung Jawab FTI X Radhar Panca Dahana.
Radhar mengaku tidak mengetahui mengapa penjagaan sangat ketat seperti itu. Dua tokoh yang diundang mendapat penghargaan malam itu tidak bisa hadir.
Baca:
Sebetulnya, kata Radhar, Bupati Purwakarta telah datang ke TIM, namun mendadak dia menghilang entah kemana dengan alasan keamanan.
“Sebenarnya Pak Dedi Mulyadi sudah berada di ruangan di TIM ini. Namun sekonyong-konyong TNI dan Polri masuk ke dalam ruangan Pak Dedi Mulyadi. Kemudian mereka bertiga ngobrol gak tahu ngobrolin apa. Tapi tiba-tiba setelah itu Pak Dedi Mulyadi menghilang. Saya dengan Mas Sys NS sempat mencari namun ternyata tak ketemu,” ucap Radhar.
Sementara Akhudiat menurut Radhar tidak bisa menerima penghargaan secara langsung karena masalah kesehatan yang menurun.
Dikatakan Radhar, panitia acara sebenarnya telah menyiapkan pengamanan yang cukup ketat. Namun ternyata pihak Polda Metro Jaya tetap tidak mengizinkan Dedi Mulyadi untuk hadir di acara FTI X ini.
“Kata pihak Polri, Pak Dedi sudah diamankan di tempat yang aman. Ya baiklah kalau gitu. Saya sempat telepon ke Pak Dedi, beliau bilang sebentar lagi tiba. Lalu saya bilang kalau dua menit bapak gak sampai lokasi, kita akan berimajiner untuk memberikan penghargaannya,” tuturnya.
Rencananya bila hadir, penghargaan untuk Dedi Mulyadi akan diserahkan oleh beberapa seniman terkenal Indonesia, antara lain yaitu Sys NS dan Slamet Rahardjo. Namun karena Dedi Mulyadi tak hadir maka kedua seniman tersebut melakukan imajinasi yang seolah-olah memberikan langsung kepada sang penerima penghargaan.
(Muhammad Ikhlas)