DKPP Akan Sidangkan Sanusi, Komisioner KPU Jambi yang Bocorkan Data Internal ke Ce- Ratu

Komisioner KPU Provinsi Jambi Sanusi
DKPP Akan Sidangkan Sanusi, Komisioner KPU Jambi yang Bocorkan Data Internal ke Ce- Ratu
Inilah Jambi– Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjadwalkan sidang pelanggaran etik yang diduga dilakukan oleh Komisoner KPU Jambi Sanusi.
Sanusi diduga melakukan pelanggaran etik terkait pilgub Jambi dengan membocorkan data KPU Provinsi Jambi untuk kepentingan pihak tertentu, yakni Ce-Ratu.
Pimpinan DKPP RI, Didik Supriyanto mengatakan bahwa hasil verifikasi terhadap laporan atas nama Ansori dinyatakan Memenuhi Syarat.
Baca juga:
- “Operasi Kotor” Pasangan 01 di Pilgub Jambi
- Segini Perolehan Suara Sah Pasangan Cagub Jambi 2020 Hasil Pleno Rekapitulasi KPU Provinsi
- Saksi CE- Ratu Tuding KPU Jambi Minim Sosialisasi, Naz: Wajah Buruk Jangan Cermin Dibelah
- Sarbaini: Penjara 4 Tahun Bagi PPK Terbukti Gelembungkan Suara
“Ya betul, lagi menunggu jadwal sidang,” kata Didik dikutip RRI, Selasa 26 Januari 2021.
Didik menambahkan DKPP RI akan menjadwalkan sidang pada Februari 2021, sebab banyaknya pengaduan kepada DKPP.
Berkaitan dengan ini, Ketua KPU Provinsi Jambi, M. Subhan belum dapat menanggapi terkait teregistrasinya aduan ansori kepada Sanusi.
“Jika sudah ada panggilan resmi, saya akan sampaikan kepada yang bersangkutan,” pungkasnya.
Pelapor sebelumnya mengatakan, Sanusi selaku Komisioner KPU Provinsi Jambi dengan dugaan pelanggaran etik pembocoran data KPU Provinsi Jambi.
***
“Operasi Kotor” Pasangan 01 di Pilgub Jambi
Inilah Jambi – “Operasi senyap dan kotor” diduga dilakukan oleh pasangan calon Gubernur Jambi nomor urut 01 Cek Endra – Ratu Munawaroh untuk meraih kemenangan pra dan pasca pencoblosan di Pilgub Jambi 2020 ini.
Organ-organ pasangan ini bergerak di sela-sela penghitungan suara yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu di sejumlah kabupaten/kota di Jambi sejak Senin 14 Desember 2020. Termasuk saat masa tenang pilgub.
Berita terkait:
Sumber Inilahjambi.com dan detail.id mengatakan, operasi senyap pra pencoblosan yang mereka lakukan beragam cara, di antaranya menggelembungkan suara dengan cara mengalihkan suara pasangan 02 (Fachrori-Sayfril) ke jagoan mereka, seperti yang dilakukan di Kecamatan Kotobaru, Kota Sungaipenuh. Kemudian, menghilangkan suara pasangan 03 (Haris-Sani) di Merangin.
Berita terkait:
Ketua Center Haris Sani, Hasan Mabruri mengatakan, dugaan baca selengkapnya
***