Ini Dia Nih…., Masjid Agung Al-Falah Jambi

Inilahjambi – Hai traveler, salam hangat untuk pembaca ya. Kali ini Masjid Agung Al-Falah jambi akan diperkenalkan kepada pembaca atau traveler yang belum mengunjungi masjid yang terletak di Kota Jambi ini. Masjid Agung Al-Falah juga dikenal dengan sebutan masjid seribu tiang. Disebut seribu tiang karena mungkin tiangnya yang kelihatan banyak gitu kali ya hehe. Padahal jumlah tiang masjid ini sebenarnya sih berjumlah 256 buah.

Bangunan masjid ini cukup besar, dan dibuat tanpa sekat. Bangunan masjid ini memiliki menara yang menjulang serta kubah yang besar. Apabila memasuki bagian dalamnya, kalian akan melihat paduan warna hijau pada bagian atas dan kecoklatan pada tiang yang membuat masjid tampak megah. Apalagi diberi pencahayaan seperti ini nih…

Tentunya, Masjid Agung Al-Falah Jambi ini terkenal dong ya di Kota Jambi, jadi tidak heran kalau bangunan masjid ini pun bisa menjadi destinasi wisata traveler. Wisata-wisata islami gitu…hehe. Bisa juga foto-foto disini (dimana aja bisa dong ya foto-foto hihi).

Nah oke deh, selain beberapa hal itu pastinya Masjid Agung Al-Falah yang dibangun pada 1971 ini juga punya cerita sejarah lho. Seperti dikutip dari wikipedia, tanah lokasi di mana Masjid Agung ini berdiri, dulunya merupakan pusat kerajaan Melayu Jambi.

Namun pada tahun 1885 dikuasai penjajah Belanda dan dijadikan pusat pemerintahan dan benteng Belanda. Kemudian pada tahun 1958, saat Sultan Thaha Syaifudin terpilih menjadi Sultan di Kesultanan Jambi, ia membatalkan perjanjian dengan Belanda. Dimana…perjanjian itu adalah perjanjian yang pernah dibuat dengan mendiang Ayahnya. Pembatalan tersebut dilakukan karena menurutnya sangat merugikan Kesultanan Jambi. Lalu….Belanda pun marah dan mengancam ingin menyerang Istana. Tapi…sayangnya Sultan Thaha Syaifudin lebih dahulu menyerang Belanda nih…., hingga pada akhirnya pasukan Belanda melakukan pembalasan dengan melakukan penyerangan pada komplek istana Tanah Pilih.

Kelanjutannya adalah pada tahun 1906 lokasi bekas istana Sultan tersebut dijadikan asrama tentara Belanda yang digunakan sebagai tempat pemerintahan Keresidenan. Sampai pada tahun 1970-an, ya…pada era kemerdekaan, lokasi tersebut masih difungsikan sebagai asrama TNI di Jambi.

Akhirnya nih….masjid ini dibangun pada tahun 1971 atas gagasan tokoh-tokoh Islam Jambi seperti M.O. Bafaddal, H Hanafi, Nurdin Hamzah, dan gubernur saat itu (Tambunan atau Nur Admadibrata ) . Mereka sepakat untuk membangun masjid agung di lokasi tersebut dan dan merelokasi asrama TNI.

Info lagi nih pembaca, atau traveler deh biar pembacanya jadi traveler yang mengunjungi masjid Agung Al-Falah Jambi hehe. Masjid ini diresmikan penggunaannya pada tanggal pada tanggal 29 September 1980 oleh presiden Soeharto.
Singkat kata singkat cerita dengan beberapa paragraf soal sejarah singkat mengenai masjid Agung Al-Falah Jambi yang diperoleh dari pencarian laman di wikipedia tersebut, kalimat terakhir yang ingin ditujukan kepada pembaca adalah…., yuk mari mengunjungi dan beribadah di Masjid Agung Al-Falah Jambi 🙂

 

 

(Allisha Razak)

 

 

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]

Tinggalkan Balasan

SOROTAN