Jembatan Rusak Dihantam Banjir, Siswa SD Batang Kibul Seberangi Sungai Meniti Batang

Inilahjambi, MERANGIN – Seluruh wali murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 151 Desa Batang Kibul Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin minta sekolah tersebut direlokasi.

Pasalnya, pascabanjir bandang di desa itu, kondisi bangunan SD tersebut mengalami berbagai kerusakan.
Jembatan menuju ke sekolah juga hanyut dihantam banjir bandang, sehingga anak-anak terpaksa meniti sebatang kayu untuk bisa sampai ke sekolah yang jarak tempuhnya sekitar dua kilometer dari pemukiman dengan berjalan kaki.

SD Negeri 151/VI Merangin lokasinya berada di Dusun Padang Lendir. Dusun itu sejak 2002 lalu telah ditinggalkan warga dan menjadi dusun yang mati. Rumah-rumah warga, mushola dan bangunan kayu madrasah dibiarkan kosong.

Seluruh penduduk Dusun Padang Lendir pindah ke kawasan Transmigrasi SP I Desa Batang Kibul sekitar dua kilometer dari dusun itu. Hal ini karena warga ingin bergabung pada program transmigrasi yang dianggap lebih diperhatikan pemerintah.

“Memang jarak tempuh anak-anak itu jadi jauh. Karena banyak rintangan untuk bisa sampai ke sekolah, para wali murid mengangkat bangku sekolah ke Mushola Al Faqih di RT 67 SP I Transmigrasi Batang Kibul,” ujar Wabup saat memantau pasca banjir di desa tersebut.

Sekarang lanjut Wabup, anak-anak jadi mengikuti proses belajar mengajar di mushola itu dan tidak mau kembali lagi ke gedung lama. Masyarakat juga telah menyediakan lahan di SP I Transmigrasi Banta Kibul, untuk pembangunan gedung sekolah yang baru.

Dijelaskan Wabup, SD Negeri 151/VI Merangin di Desa Bantang Kibul, memiliki siswa sebanyak 63 orang anak. Sebanyak 63 siswa itu, yang duduk di kelas satu lima orang, kelas dua tujuh orang, kelas tiga 11 orang, kelas empat 19 orang, kelas lima sembilan orang dan kelas enam 12 orang.

Ditambahkan Kepala Sekolah SD Negeri 151 Batang Kibul Kusaini, ada 12 guru yang bertugas di sekolahnya. Sebanyak empat orang guru berstatus pegawai negeri sipil, lima orang guru masuk kategori kontrak (K2) dan tiga orang guru komite sekolah.

“Gedung sekolah kami itu sudah tidak layak lagi, selain sudah rusak juga dekat dengan kandang-kandang kerbau yang selalu mengeluarkan bau tak sedap. Sekarang lokasinya juga sudah sangat jauh dari pemukiman warga,” ujar Kusaini.
(Kil)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN