Kritik Keras Megawati Soal Rezim “Mabuk Utang” Mencuat Lagi

Kritik Keras Megawati Soal Rezim “Mabuk Utang” Mencuat Lagi


Inilah Jambi – Kritik Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat keras saat partainya belum berkuasa di pemerintahan terkait utang rezim SBY.

Padahal bunga utang rezim SBY medio 2009 itu baru mencapai Rp 100 hingga Rp200 triliun per tahun. Sementara di era Jokowi, bunga utang bertambah ratusan triliun hanya dalam hitungan bulan

Waktu itu, dengan lantang Megawati menyebut pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono mabuk utang. Presiden RI ke 5 ini bahkan sesumbar saat dia berkuasa di tahun 2001-2004, dia bisa menghentikan utang luar negeri.

“Waktu zaman saya, saya coba menghentikan utang dan tidak kiamat tuh. (pemerintah) Sekarang kok enggak coba menahan diri ya,” kata Mega, saat berbicara pada diskusi “Realistiskah RAPBN 2010?” di Megawati Institute, Jakarta Pusat, Kamis 6 Agustus 2009 silam.

Jika tidak dalam keadaan terdesak, menurutnya, pemerintah seharusnya tidak memaksakan diri untuk berutang.

“Sekarang kok sepertinya mabuk (utang) begitu. Kalau ini terus yang kita lakukan, Indonesia akan begini terus,” ujar anak Soekarno ini.

Kritik itu kini mencuat lagi di saat rezim Jokowi yang merupakan petugas PDIP gila-gilaan menimbun utang negara hingga mencapai Rp6 ribu triliun.

Mantan Menko Perekonomian era Gus Dur, Rizal Ramli, dengan tegas meminta Megawati segera turun tangan mengatasi jumlah utang yang ditimbun petugas partainya.

“Mbak Mega, ini utang sudah ugal-ugalan, sudah masuk perangkap utang (debt trap),” ujar Rizal Ramli memberi rambu-rambu ke Megawati, Senin 12 April 2020 melalui akun twitternya.

Menko Perekonomian era Gus Dur ini mengingatkan bahwa jerat utang yang tinggi bisa membuat bangsa tidak lagi mandiri dan dapat dikendalikan asing. Hal ini, sambungnya, bertentangan dengan konsep Trisakti dan prinsip kemandirian yang diajarkan Bung Karno.

“Banyak cara-cara alrenatif untuk mengurangi utang. Tapi kalau tidak mau dan tidak mampu, harus ada cara lain,” tutupnya.


Rizal Ramli: Kinerja Memble, Ekonomi Anjlok, Rakyat Sengsara, Kok Minta 3 Periode


Inilah Jambi – Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli mengatakan, jabatan presiden selama 3 periode melanggar UUD 1945.

Menurut Rizal, jika niat presiden menjabat selama 3 periode dijalankan maka negara bisa bubar.

“Ada yg kepengin 3x, padahal melanggar baca selengkapnya 

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:inilahjambi@gmail.com

Tinggalkan Balasan

SOROTAN