Moeldoko dan Prabowo Diminta Berhenti Jual Nama Petani
Moeldoko dan Prabowo Diminta Berhenti Jual Nama Petani
Inilah Jambi – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu meminta agar Jendral (purn) Moeldoko dan Letjen (purn) Prabowo sebagai ketua dan mantan pimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) bertindak atas nasib petani saat ini.
Menurut Didu, petani yg saat ini sedang mengalami kesulitan pupuk subsidi, harga padi anjlok dan saat yang sama impor beras dibuka.
“Semoga Bapak berkenan, mau, dan berani bela petani,” tulis Didu melalui akun twitternya seperti dilihat Inilah Jambi, Jumat12 Maret 2021.
Dikatakan Didu, sejauh ini Moeldoko dan Prabowo yang sama-sama mengaku pimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu hanya diam saat petani kesulitan seperti saat ini.
“(Mereka) juga diam saat impor yang memukul produk petani dibuka. Berhentilah “menjual” nama petani,” katanya.
Baca juga:
- Prabowo Sebut 99% Rakyat Hidup Pas-Pasan, Ini Faktanya
- Kata Moeldoko di Tanjab Timur: Keluhan Petani Akan Disampaikan ke Presiden…
Ditulis di Wikipedia, HKTI adalah sebuah organisasi sosial yang bertujuan meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, harkat dan martabat insan tani, penduduk pedesaan dan pelaku agribisnis lainnya, melalui pemberdayaan rukun tani komoditas usaha tani dan percepatan pembangunan pertanian serta menjadikan sektor pertanian sebagai basis pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
HKTI memiliki fungsi sebagai wadah penghimpun segenap potensi insan tani Indonesia dan atau “Rukun Tani” jenis komoditas usaha tani.
Alat penggerak pengarah perjuangan insan tani Indonesia.
Sarana penampung dan penyalur aspirasi amanat penderitaan rakyat tani penduduk pedesaan.
Wahana menuju terwujudnya cita-cita nasional, Indonesia raya.
Arena pemberdayaan dan pendidikan insan tani, masyarakat pertanian dan pedesaan.
Saat ini HKTI masih dibawah kepemimpinan Moeldoko sejak 2015-2020. Sementara Prabowo Subianto menjabat sejak 2004-2009.
***