Perampokan Disertai Pembunuhan Sadis di Pagaralam, Polda Sumsel Kontak Polda Jambi Kepung Tersangka

Inilahjambi – Peristiwa perampokan yang disusul pembunuhan korban oleh sekawanan orang di Pagaralam Sumatera Selatan, pada Agustus lalu masih menyisakan beberapa pelaku yang belum berhasil ditangkap.

Dalam 22 adegan reka ulang kejadian yang digelar Polda Sumsel pada Senin 20 November 2017, terungkap perampokan dan pembunuhan terhadap Darul Kutni, seorang toke kopi (48) oleh sekawanan perampok sadis di Kota Pagaralam 5 Agustus lalu itu dilakukan dengan sadis.

Saat rekonstruksi, istri korban Lismawati histeris dan mengejar tersangka untuk membalas kematian suaminya. 3 Tersangka yang dihadirkan yakni Gusti Komang, Misgianto dan Eko Riadi, sisanya yang masih buron diperankan oleh polisi.

“Awas aku mau balas yang bunuh suamiku, gara-gara kalian suamiku mati. Sudah duit diambil, suamiku kalian matikan apa salah kami, kalian semua sudah dimasuki iblis dan setan tidak ada hati nurani,” teriak Lisma saat menerobos pengamanan polisi dan berusaha memukul para tersangka, Senin.

Rekonstruksi digelar di Lapangan Tembak Polda Sumatera Selatan sekitar Pukul 10.30 WIB dan berlangsung sekitar 1,5 jam. Keluarga yang hadir tak kuasa menahan emosi dan menangis mengingat kematian korban yang cukup sadis.

Dari 22 adegan, diketahui ada dua adegan sadis yang dilakukan, yakni saat korban membekap Ahmad Brilian Alam (18), putra bungsu korban. Korban saat itu disekap dan ditodong pistol tanpa bisa melakukan perlawanan.

Usai membekap Brilian, para pelaku menuju kamar korban yang saat itu sedang tidur bersama istrinya. Pintu kamar didobrak menggunakan kayu balok 2 meter, korban dan istri sempat menahan pintu hingga akhirnya dibrondong tembakan dengan jarak tidak lebih 3 meter.

Saat adegan itulah, istri korban histeris dan mengejar para tersangka dengan menerobos barisan polisi, polisi sempat menunda rekonstruksi hingga Lisma digantikan oleh peran pengganti.

Kasubdit III Jatanras Dir Reskrimum Polda Sumsel AKBP Elintang Jaya mengatakan, 22 adegan diperankan mulai dari awal saat mengatur strategi hingga pembagian uang hasil rampokan.

“Total ada 22 adegan, saat mereka mengatur strategi untuk merampok, sampai uang hasil rampokan sebesar Rp 500 juta dibagikan. Saat ini kita sudah berkoordinasi dengan Polda Lampung, Polda Bengkulu dan Polda Jambi untuk mengungkap seluruh pelaku,” terang Erlin.

Selama beraksi, para tersangka diketahui selalu merekrut warga sekitar untuk memetakan target yang akan dirampok. Pemetaan untuk mempermudah saat beraksi dan akan melarikan diri jika kepergok warga.

“Jadi sistemnya itu mereka punya teman di daerah yang akan dirampok, mereka petakan target dan beraksi. Untuk di Pagaralam itu ada 4 orang lagi yang kita buru, sedangkan dari koordinasi kita dengan Polda lain, total ada sekitar 14 dan secepatnya kita tangkap,” tutupnya.

 

 

 

(Sumber: Detik.com)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN