Proyek Pembangunan Air Baku Bermasalah, DPRD Batanghari Akan Turun
Inilahjambi, BATANGHARI – Komisi III DPRD Batanghari akan mengkroscek permasalahan proyek APBN Tahun 2016, di Desa Ado Kecamatan Muarabulian.
Proyek Kementerian PU di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera VI serta pihak Pemerintah Provinsi Jambi dinilai janggal oleh banyak pihak.
“Kami akan turun ke lokasi. Proyek ini adalah proyek pembangunan penyediaan air baku. Masalahnya sudah diketahui, yakni perubahan lokasi pembangunan dan dugaan pengerjaan yang tidak sesuai spek,” kata Sirojuddin, Ketua Komisi III DPRD Batanghari, Selasa 9 Agustus 2016.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan dari warga setempat, panjang tiang pancang dan lokasi pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana kerja. Seharus sesuai dengan gambar kerja yang dilakukan oleh pihak rekanan.
“Pembangunan ini menggunakan uang negara dan harus dipantau dalam pelaksanaannya dan juga harus melibatkan banyak pihak, seperti tokoh masyarakat, desa dan lainnya,” ujarnya.
Anggota LSM Peduli Masyarakat Batanghari, Husin, mengatakan, berdasarkan survei di lapangan terlihat proyek yang dikerjakan oleh PT Nurita Sari Pratama itu bermasalah.
Berdasarkan keterangan di papan proyek, disebutkan, lokasi proyek berlokasi di Desa Sungai Baung. Sementara lokasi pembangunannya di Desa Aro.
“Letak lokasi pembangunan penyediaan air baku ini patut kita pertanyakan, kenapa bisa berubah,” kata Husin.
Ia menjelaskan, untuk perubahan lokasi pembangunan ini akan dilaporkan ke Kementerian PU atau Dirjen SDA BWSS VI serta pihak Pemerintah Provinsi Jambi.
Sementara itu, Nasir, warga desa Ari mengatakan, selain perubahan lokasi pembangunan yang berubah, pengerjaan bangunan pun juga dinilai tidak sesuai spek. Seperti tiang pancang yang saat ini sudah tertanam lebih kurang 22 batang tidak dilakukan penajaman pada pangkal tiang.
“Nah, sebelumnya kami pernah mendengar bahwa panjang tiang pancang yang akan dipasang sepanjang 60 meter. Namun, yang terpasang saat ini hanya sepanjang 48 meter, begitu juga pada tiang pancang yang sudah tertanam tidak dilakukan pengecoran,” katanya.
(Syahreddy)