Satu Warga Batanghari dan Seorang Nelayan Desa Pengabuan,Tanjab Barat Tewas Tenggelam
Inilahjambi, KOTA JAMBI – Kantor SAR Jambi dalam waktu yang bersamaan, Selasa 15 Desember 2015, berhasil mengevakuasi dua korban akibat kapal tenggelam dan terbawa arus deras air sungai Batanghari. Saat ditemukan tim Sar Jambi, kedua korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Dari data Kantor SAR Jambi, korban yang tenggelam terbawa arus air deras sungai diketahui bernama Wasimin usia 37 tahun warga Bajubang dan merupakan karyawan dari PT Asiatic Persada Kabupaten Batanghari.
Saat itu, Senin,14 Desember 2015, Kantor SAR Jambi mendapat laporan dari Rozi, anggota BPBD Batanghari ada seorang warga yang tenggelam di Sungai Batanghari, tepatnya di kompleks perusahaan PT Asiatic Kecamatan Bajubang.
“Informasi yang kita dapat, saat itu korban,Senin 13 Desember 2015 pukul 15.00 WIB hendak mandi di sungai yang tidak jauh dari kompleks perusahaan tersebut. Dan memang, saat itu air sungai sedang deras karena hujan beberapa waktu lalu. Entah kenapa sebabnya, tiba-tiba dia terbawa arus deras air sungai itu,”kata Nurhasmi, pegawai Kantor SAR Jambi.
Menerima laporan tersebut, tim Sar Jambi bergerak menuju lokasi kejadian. Setelah melakukan penyisiran di sekitar tenggelamnya Wasimin, akhirnya pada Selasa,15 Desember 2015 pukul 06.45 korban berhasil ditemukan.
Sedangkan korban tenggelam yang satunya adalah Map Tohim usia 70 tahun warga Desa Pengabuan Kabupaten Tanjab Barat. Mat Tohim yang berprofesi sebagai nelayan ini diketahui tewas tenggelam saat sedang mencari udang di sekitar Sungai Pengabuan.
Awalnya Senin,14 Desember 2015, Kantor SAR Jambi mendapat info dari Brigadir Hutapea, anggota Polair Polres Tanjab Barat bahwa ada nelayan yang tenggelam.
Tim SAR yang berada di Kuala Tungkal Kabupaten Tanjab Barat langsung bergerak melakukan pencarian dan pertolongan. Setelah melakukan pencarian dan penyisiran di tempat musibah, akhirnya pada Selasa, 15 Desember 2015 tidak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal, korban berhasil ditemukan dengan kondisi tidak bernyawa lagi.
(BUDHIONO)