Setya Novanto Satu Jeruji Besi dengan 2 Koruptor ini

Inilahjambi – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto yang kini menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) mulai Senin dinihari, 20 November 2017, resmi menghuni Rumah Tahanan Kelas I Cabang KPK di Gedung Merah Putih, Jakarta Pusat.

Setya kini harus terbiasa berbagi dengan kawan satu selnya selama 20 hari ke depan.

Di kamar yang berdaya tampung lima orang itu, Setya akan menghabiskan waktu bersama dua tersangka korupsi lain, yaitu auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Rochmadi Saptogiri, dan pengusaha Sujendi Tarsono.

“Setya Novanto menjalani masa tahanan selama 20 hari,” kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, Senin, 20 November 2017.

Sebelum menghuni Rumah Tahanan KPK, Setya dirawat di lantai 7 Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sebelumnya, Setya dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

Ia mengalami kecelakaan setelah kabur dari upaya penangkapan oleh KPK pada Rabu lalu.

Komisi antikorupsi menggelandang Setya dari RSCM ke Rumah Tahanan KPK, Senin dinihari.

Menurut Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif, keputusan memindahkan Setya diambil berdasarkan rekomendasi tim dokter RSCM bersama tim dokter dari Ikatan Dokter Indonesia.

“Menurut keterangan dokter, Setya tidak memerlukan lagi rawat inap. Pembantarannya tidak dibutuhkan lagi,” ucap Setya.

Rekomendasi tim dokter, ujar Laode, juga telah disampaikan langsung kepada Setya, keluarga, dan kuasa hukumnya.

Ketika tiba di gedung KPK, Setya mengklaim telah meminta perlindungan kepada Presiden Joko Widodo, Kepala Kepolisian RI Tito Karnavian, dan Jaksa Agung M. Prasetyo.

Menanggapi hal itu, Jokowi menuturkan tidak akan memberikan perlindungan kepada Setya.

“Saya sudah menyampaikan kepada Pak Setya Novanto untuk mengikuti proses hukum,” kata Jokowi, Senin.

Tito Karnavian juga mengatakan Polri mendukung langkah KPK.

“Kami ikuti aturan hukum, proses hukum yang ada di KPK,” ucap Tito.

Kuasa hukum Setya, Otto Hasibuan, menuturkan pengakuan kliennya diperlukan untuk menghadapi peradilan. Setya pun akan bersikap kooperatif. Namun, menurut Otto, Setya masih lemah akibat kecelakaan pada Kamis lalu. Setya pun belum bisa berkonsentrasi.

 

“Saya tadi lihat beliau agak linglung,” kata Otto setelah bertemu dengan Setya Novanto.

 

(Sumber Tempo)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN