Teror Paris: Ini Pengakuan Mahasiswa Asal Padang Indonesia di Paris Terkait Kondisi Pasca Teror
Teror Paris: Ini Pengakuan Mahasiswa Asal Padang Indonesia di Paris Terkait Kondisi Pasca Teror
Inilah Jambi – Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang berkuliah di Paris Perancis, Deni Endriani, mengaku sejauh ini kondisi WNI di sana baik-baik saja, pasca serangan mematikan sekelompok orang menggunakan Kalasnikov yang menewaskan 140 warga di sana.
“Jangan cemas dengan pemberitaan soal Paris dari berita-berita. Kami disini baik-baik saja. Bapak Presiden (Francois Hollande) langsung yang turun tangan mengatasi situasi. Polisi dan tentara ambil bagian juga,” kata Deni yang dihubungi Inilahjambi.com, Sabtu 14 November 2015.
Menurut dia, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris, Prancis telah menerbitkan imbauan kepada WNI yang berada di negara itu agar waspada dan meningkatkan keamanan masing-masing.
“Kami (WNI) yang berada di sekitar Paris, diharapkan saling memonitor keberadaan dan keamanan bersama,” kata Mahasiswa Jurusan Gestion des Sites du Patrimoine Culturel Naturel Valorisation Touristique, Sorbon, Perancis itu.
Baca juga:
Menurut dia, dalam imbauan itu, KBRI meminta agar para orang tua senantiasa memonitor keberadaan anak-anaknya.
“WNI di Paris diminta agar mematuhi ketetapan Pemerintah Prancis yang menetapkan situsi darurat serta melakukan penutupan perbatasan, dan penanganan kebijakan lainnya,” kata Deni mengutip imbauan KBRI.
Sebelumnya, pihak Kepolisian Perancis mengatakan bahwa setidaknya ada 100 orang terbunuh di Gedung konser Bataclan di tengah kota dan 40 orang lainnya tewas di sekitar lokasi akibat aksi penyanderaan oleh sekelompok orang bersenjata.
Sejumlah pria bersenjata dan pembom menyerang restoran yang sibuk, bar dan ruang konser di sekitar lokasi Gedung Bataclan.
Setidaknya ada enam penembakan berlangsung di Paris, dan tiga ledakan terjadi di stadion nasional Stade de France di Saint-Denis. Polisi mengatakan, penyerang menggunakan
senjata jenis AK-47 otomatis.
Presiden Perancis Francois Hollande dalam pidatonya telah menginstrusikan agar tak hanya polisi namun juga pihak militer dikerahkan ke beberapa sudut di kota Paris untuk menjaga keamanan.
“Saya meminta mereka melakukan pengerahan militer untuk menjaga keamanan dan memastikan tidak ada serangan yang terjadi,”
“Keputusan kedua yang saya buat, menutup perbatasan. Kami harus memastikan bahwa tidak ada satupun yang melakukan tindak pidana dan mereka yang kedapatan melakukan tindak pidana akan ditangkap jika mereka meninggalkan negara ini,” tegasnya.
(Nurul Fahmy)