Begini Gejala Sakit Korban Virus Zika yang disebut Sebabkan Kematian, Jangan Sepelekan…
Inilahjambi, JAMBI – Virus Zika dikabarkan menjadi penyebab kematian Bos LV Indonesia. Walau Kemenkes telah membantah kabar tersebut, namun faktanya warga Jambi pernah terjangkiti virus ini. Bagaimana gejala yang dirasakan korban virus ini?
Sekjen Kementerian Kesehatan Untung Seseno Sutarjo menyatakan, gejala sakit akibat virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini sangat umum sekali. Manifestsasi klinisnya lebih ringan dari Demam berdarah. Gejalanya demam, nyeri otot hampir mirip seperti cikungunya.
“Cuma anget-anget saja seperti flu,’’ jelas dia.
Untung belum menegaskan dampak virus Zika ini menyebabkan mikrosefali dan cacat otak, hinga menyebabkan kematian. Menurut dia, sampai saat ini World Health Organization (WHO) sama sekali belum mengeluarkan notifikasi resmi bahwa virus Zika secara ilmiah menyebabkan Mikrosefali.
Meskipun begitu Untung meminta masyarakat tetap waspada. Dia mengatakan selama masyarakat bisa menjalankan hidup bersih dan mencegah penularan demam berdarah, otomatis bisa mencegah penyebaran virus Zika ini. Sebab penularan virus Zika identik dengan DBD, yaitu melalui vektor (pembawa virus) nyamuk.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Surveilans dan Respons Kejadian Luar Biasa Kemenkes Ratna Budi Hapsari mengatakan, kewaspadaan pada virus ini sudah dilakukan sejak lama. Pasalnya, sudah ada beberapa kasus diduga akibat serangan Virus Zika yang terjadi di Indonesia.
Baca juga:
“Tapi memang, sangat jarang sekali. Tidak pernah sampai ada kejadian luar biasa dan kebanyakan tidak sampai di rumah sakit (pengobatannya, red),” tuturnya saat ditemui di Kantor Kemenkes, 26 Januari 2016.
Menurut penuturannya, virus ini memiliki kekerabatan dekat dengan Virus Dengue dan virus Cikungunyah. Penularannya pun sama. Ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti.
Meski begitu, masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, dari manifestasi klinis yang dikumpulkan, penyakit akibat serang Virus Zika ini tidak separah yang penyakit demam berdarah (DB), yang disebabkan oleh virus Degue. Tak ada gejala shock, demam tinggi hingga berujung kematian.
Tapi tak berarti masyarakat boleh menyepelekan keberadaan virus ini. Kemenkes tetap menghimbau masyarakat untuk terus waspada. Apalagi pada musim penghujan saat ini.
Sama seperti antisipasi penyakit DB, masyarakat diminta untuk terus menjaga kebersihan. Melakukan gerakan 3M plus, yakni menguras, menutup dan mengubur. Kemudian, bila memiliki bagian-bagian rumah dengan genangan air, disarankan disertai dengan adanya pemakan jentik.
“Penangananya tidak perlu dibedakan. Ini kan virus belum ada obatnya sama dengan DB, jadi sasarnnya tentu vektor penyakitnya,” jelas perempuan berkerudung itu.
(Olivia Admira)