Beda dengan Fasha, Bupati Safrial Penuhi Panggilan Kejagung, Ibnu: Kredibilitasnya Diragukan…

Inilahjambi – Bupati Tanjungjabung Barat (Tanjabbar), Safrial memenuhi panggilan tim Satgassus P3TPK Kejaksaan Agung RI di Gedung Kejaksaan Tinggi Jambi pada Kamis pagi 1 Agustus 2018.

Safrial dipanggil terkait pengusutan kasus korupsi pipanisasi air bersih di Tanjungjabung Barat tahun 2009-2010.

Baca juga: Mangkir dari Panggilan Kejagung, Walikota Jambi Fasha Malah Ada Disini…..

Datang sekitar pukul 09.00 WIB, Safrial tampak meninggalkan Kejati senora pukul 12.30 WIB.

Kepada awak media, Safrial mengaku dicecar 20 pertanyaan oleh tim penyelidik dari Kejagung.

“Kita harus hadir dan taat, kalau tidak hadir kapan mau selesai persoalan ini,” kata Safrial.

Sikap Safrial ini berbeda dengan Walikota Jambi Syarif Fasha yang tidak memenuhi panggilan tim Kejagung pada Rabu 31 Juli 2019 kemarin.

Alih alih datang ke Kejati, Fasha malah menjalani serangkaian kegiatan seperti biasa.

Belum ada keterangan resmi terkait ketidakhadiran Fasha dalam panggilan itu. Namun praktisi hukum Ibnu Kholdun SH,  menyitir sikap Fasha, dan mempertanyakan kredibilitas Kejaksaan Agung.

Baca lagi: Ada Mobil Meledak di Gereja Surabaya, Polisi Pastikan Bukan Teror

Fasha, kata Ibnu, merasa dirinya sebagai pejabat, sehingga harus diperlakukan beda dengan rakyat kebanyakan termasuk dalam menghadapi persoalan hukum.

“Mungkin Sy Fasha merasa seorang pejabat,” kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) ini kepada Inilahjambi Rabu 31 Juli 2019.

Padahal setiap warga negara wajib dan tunduk pada peraturan yang berlaku sebagaimana asas persamaan hak di mata hukum equality before the law.

“Artinya walaupun pejabat atau rakyat jelata di hadapan hukum diperlakukan sama. Nah kredibilitas Kejaksaan Agung diragukan,” pungkasnya.

 

 

 

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN