Jejak Digital Jozeph Paul Zhang yang Sengaja Menghina Islam

Jejak Digital Jozeph Paul Zhang yang Sengaja Menghina Islam


Inilah Jambi – Jozeph Paul Zhang yang mengina Islam melalui videonya yang ditayangkan di Youtube diburu polisi Indonesia.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terhadap Jozeph Paul Zhang. Namun Listyo belum menyebutkan sejauh mana perkembangan penyelidikan tersebut.

“Ya sudah dilidik,” ujar Listyo dikutip inews, Sabtu 17 April 2021.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono juga memastikan Polri akan mengusut rekaman video tersebut.

Jozeph Paul Zhang adalah pria keturunan China yang menyebut diri sebagai pendeta ini tinggal di Bremen, Jerman.

Setelah menyebut dirinya sebagai nabi ke 26 dia menantang orang-orang untuk melaporkan dirinya ke polisi atas pernyataannya itu.

Ternyata penghinaan Jozeph Paul Zhang terhadap Islam bukan yang pertama kali dilakukannya. Berdasarkan penelusuran di Google, Jozeph Paul Zhang ini diketahui memiliki blog yang berisi penghinaan terhadap Islam. Blog tersebut pertama kali memposting tulisan pada Mei 2019.

Melalui berbagai tulisannya, Jozeph Paul Zhang ini menyebutkan bahwa Al Quran telah direvisi berkali-kali.

Dalam blognya dia menulis sebagai seorang APOLOGET KRISTEN, yang memberitakan Injil, mengajar dan memuridkan melalui artikel, buku-buku, maupun tulisan di media sosial dan seminar-seminar Menjawab Iman Kristen.

Jozeph Paul Zhang mengaku telah membaptis ratusan orang ex-Islam yang telah disadarkan melalui pemberitaan Injil yang dilakukan baik lisan maupun tulisan di Indonesia dan di Benua Eropa

Berikut alamat blog Jozeph Paul Zhang

Baca juga: 

Muka Lemas Delon si Penista Agama di FB Usai Diciduk Polisi di Desa Rukam


Ayah “Jose Si Penista” Korban Pembunuhan, Ibu: Sejak itu Dia Temperamental


Inilah Jambi – Jose Naldy Pakpahan (JNP) tersangka penistaan agama yang sempat bikin heboh Jambi pekan lalu ternyata memiliki trauma masa lalu. Ayahnya, merupakan korban pembunuhan orang tidak dikenal pada 2015 lalu.

Menurut orang tua perempuan Jose, Asri Nainggolan, tubuh sang ayah ditemukan bersimbah darah di kebun karet di Pauh, Kabupaten Sarolangun 19 Maret 2015 silam. Saat itu Jose masih duduk di kelas 3 SMA.

“Dia menjadi tempramental sejak saat itu. Apalagi kasus pembunuhan itu sampai sekarang belum terungkap pelakunya,” ujar Asri, Jumat 30 Maret 2018 baca selengkapnya 

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]

Tinggalkan Balasan

SOROTAN