Tokoh Muhammadiyah Kritik Pemberantasan PETI di Jambi
Tokoh Muhammadiyah Kritik Pemberantasan PETI di Jambi
Inilah Jambi– Tokoh Muhammadiyah Jambi Nasroel Yasir mengkritik aksi pemberantasan penambangan emas tanpa izin alias PETI di sejumlah daerah di Jambi belum lama ini oleh pemerintah dan Polda Jambi.
Menurut Nasroel, pemberantasan tanpa solusi hanya akan menambah persoalan baru, khususnya terhadap masyarakat kecil, sebab tambang tersebut menjadi mata pencarian banyak orang, termasuk warga sekitar lokasi.
“Pemerintah harus bijak menyikapi soal PETI,” kata.Nasreol kepada Inilah Jambi, Rabu 27 Januari 2021.
Dikatakan dia, sebaiknya pemerintah memberikan regulasi terhadap penambang emas tanpa izin tersebut dengan menerbitkan izin sebagai Penambang Emas Rakyat Berizin (PERB).
“Dengan membuat aturan yang ketat termasuk hak dan kewajiban pemegang izin, bisa memberikan restribusi dengan pemasukan asli daerah/PAD,” ujarnya.
Baca juga:
- Razia PETI di Bungo, Penambang Berhamburan, 14 Dompeng Dibakar, 1 Exavator Di…
- Lagi, Zola Keluhkan PETI ke Wantanas: “Kami Dibenturkan dengan Masyarakat”
- Jenderal Ini Bilang, Negara Tidak Boleh Kalah dengan Pelaku PETI di Jambi
Sebelumnya pada Senin 25 Januari 2021, polisi mengeluarkan 13 unit alat berat jenis excavator dari lokasi PETI yang berada di sepanjang aliran Sungai Batang Limun dan kawasan hutan lindung Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun.
Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto menyebutkan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan dan pertemuan yang sebelumnya telah digelar antara Subdit Ekonomi Ditintelkam Polda Jambi, Satintelkam Polres Sarolangun, para pemilik alat berat, serta tokoh masyarakat Limun.
“Kami dari kepolisian datang ke desa-desa melakukan Pembinaan dan Penyuluhan hukum guna menjaga situasi Kantibmas di daerah,” ucap Mulia.
***
Blak Blakan Gubernur Sebut Ada Pasukan Bersenjata yang Beking PETI di Jambi
Terakhir Zola menyebutkan soal itu dihadapan para mahasiswa Universitas Jambi, saat kuliah umum bersama Dubes Inggris Moazzam Malik di univeritas negeri tertua di Jambi itu, Senin 13 Maret 2017 baca selengkapnya
***