Dosen Unja Gantung Diri, Ini Nomor Darurat Bantuan Orang yang Miliki Kecenderungan Bunuh Diri
Dosen Unja Gantung Diri, Ini Nomor Darurat Bantuan Orang yang Miliki Kecenderungan Bunuh Diri
Inilah Jambi  – M (42), seorang dosen di Universitas Jambi, Warga Perumahan Arza RT 07, Desa Mendalo, Jaluko, di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi gantung diri hingga tewas pada Kamis 19 November 2020.
Yayasan Pulih dan LSM Jangan Bunuh Diri merilis nomor kontak darurat untuk Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri Anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email janganbunuhdiri@yahoo.com dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.
Baca juga:
- Tahanan Tipu-Tipu CPNS Gantung Diri dalam Lapas Jambi
- Pria ‘Jomblo’ yang Gantung Diri di Mayangmengurai Tulis Surat Wasiat untuk Mama…
- Alasan Santriwati Muda Asal Merangin ini Gantung Diri Bikin Pilu
Kembali ke kasus bunuh diri M, Kapolres Muaro Jambi, AKBP Ardiyanto melalui Kasubbag Humas, AKP Amradi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa, korban tersebut kesehariannya bekerja sebagai dosen di Universitas Jambi.
“Korban ditemukan tewas gantung diri, dan korban merupakan seorang dosen pascasarjana FKIP prodi MTK di Universitas Jambi,” kata AKP Amradi, Kamis (19/11).
Kejadian tersebut berawal sekitar pukul 04.30 WIB, anak korban yang bernama Zahra mendengar ibunya teriak dan kemudian Zahra menghampiri ibunya tersebut.
Saat menghampiri ibunya, ia melihat ayahnya sudah tergantung di tangga rumah dengan posisi tali mengikat di leher, dan kemudian ibunya menyuruhnya untuk memanggil tetangga untuk meminta tolong.
“Jadi istri korban yang mengetahui pertama dan melihat korban sudah tergantung dengan posisi tali mengikat di leher,” ungkapnya.
Selain itu, AKP Amradi juga mengatakan bahwa saat istri mengetahui kejadian tersebut, korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi.
“Korban sedang dilakukan autopsi bagian luar dan saat ini, korban juga sudah dimakamkan oleh pihak keluarga,” tutupnya.
Untuk diketahui, korban tersebut bergelar doktor yang mengajar pada FKIP Magister Universitas Jambi program studi Matematika S1 dan S2.