Rumah Ketua Gerindra Sarolangun Dibobol Maling
Rumah Ketua Gerindra Sarolangun Dibobol Maling
Baca juga:
- Dua Tahun Masuk DPO, Pencuri Barang Elektronik di Tungkal Ditangkap Polisi
- Begini Modus Baru Pencurian Uang dengan Akun WhatsApp
- Gun Harapan Tewas Setelah Duel Dengan Pencuri, Warga Serang Mapolsek Batin XXIV
- Polisi Merangin Tembak Pencuri Spesialis Motor yang Berbaju Gambar Doraemon ini
- Terkepung di Kebun Sawit, Pencuri Bersenpi Tewas Dihajar Massa di Batangasam Tanjab Barat
- Aksi Pencuri Motor di RSUD Raden Mattaher Terekam CCTV, ini Orangnya…?
Inilah Jambi – Rumah Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sarolangun Azhar, di RT 11 Simpang Pitco, Kecamatan Pauh, dibobol maling, Kamis dini hari 5 Maret 2020.
Sejumlah barang hingga uang tunai raib digondol maling. Kerugian ditaksir mencapai belasan juta rupiah.
Kepada awak media, Azhar mengatakan, aksi pencurian di rumahnya tersebut diperkirakan pada pukul 03.00 Wib. Saat itu sedang turun hujan deras sehingga dirinya bersama keluarganya tertidur lelap.
“Kamis kira-kira jam tengah malam pelaku masuk ke rumah melalui jendela samping rumah yang belum dipasang teralis. Waktu saya lagi di rumah baca selengkapmya di penajambi.co, media partner inilahjambi,
(*/)
Begini Modus Baru Pencurian Uang dengan Akun WhatsApp
Inilah Jambi – Hingga kini masih banyak laporan penipuan yang menggunakan akun WhatsApp. Taktik serupa sebelumnya juga pernah dilakukan pada platform media sosial seperti Facebook dan Instagram
Baru-baru ini, di Singapura, seperti dilansir dari The Straits Times, ada total 18 laporan dimana penipu mengambil alih akun WhatsApp dan menghubungi teman-teman korban untuk meminta gambar kartu kredit atau debit mereka.
Dalam penipuan semacam itu, seorang korban menerima pesan WhatsApp yang diduga dari seorang teman, meminta korban untuk mengirim lebih dari enam digit kode verifikasi. Namun jangan terkecoh dahulu, sebab pesan seperti itu biasanya dikirim oleh penipu yang ingin mengambil alih akun WhatsApp korban.
Jika korban memberikan enam digit kode verifikasi, nantinya korban akan kehilangan akses ke akun WhatsApp yang ditautkan ke nomor ponselnya.
Aplikasi WhatsApp memang memerlukan kode ini ketika seseorang mendaftarkan nomor telepon untuk ponsel atau perangkat baru baca selanjutnya
(*/)