Wanita Misterius Pembakar Bocah SD di Sumatera Barat Ditemukan Dengan Mulut Berbusa
Inilahjambi, SUMBAR– Kasus pembakaran bocah SD MR (6), warga Desa Salibutan, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, (Sumbar) oleh wanita misterius telah terungkap.
Hanya saja, saat melakukan penangkapan, pelaku berinisial DW ini ditemukan nyaris tewas karena mencoba bunuh diri dengan meminum cairan pemutih pakaian.
“Kami sudah mengamankan perempuan yang diduga pelaku yang menculik dan membakar anak. Ia ditangkap di rumahnya di Perumahan Kampung Ladang, Lubuk Alung, kemarin pukul 02.00 WIB,” ujar Kapolres Padang Pariaman AKBP Roedy Yulianto, Senin 19 Oktober 2015.
Roedy juga menyebutkan jika saat petugas berada di kediaman pelaku, saat itu kondisi mulut pelaku penuh dengan busa.
Baca : Wanita Misterius Bakar Bocah 12 Tahun Hidup-hidup di Lubuk Alung Sumbar
“Saat anggota kami tiba di rumah yang diduga pelaku itu, posisinya dalam keadaan terduduk dan mulutnya berbusa-busa. Di sampingnya ada bayclin pemutih pakaian yang sudah diminumnya. Melihat kondisi itu langsung dilarikan ke Puskemas terdekat,” ucap Roedy.
Penangkapan DW dilakukan setelah polisi mendengar keterangan saksi-saksi seperti penjual bensin eceran di dekat lokasi kejadian. Saksi itu adalah orang yang memberikan pertolongan dan mengevakuasi korban ke Puskesmas Lubuk Alung.
Sebelumnya, ayah korban Candra Imel (40), mengatakan kejadian bermula ketika anaknya pulang sekolah. Saat itu, ibunya terlambat menjemput, lalu tiba-tiba datang seorang wanita mengajak korban untuk jalan-jalan. Korban pun mau karena alasannya mau mengantarkan langsung ke rumahanya.
“Ternyata anak saya tidak tidak dibawa ke rumah melainkan dibawa jalan-jalan ke sekitar Sungai Sikayang daerah Salibutan. Sesampai di sana perempuan yang membawa korban ini turun, katanya mau buang air kecil, tapi ternyata mengambil minyak bensin. Kemudian disirami ke anak saya dan langsung dibakarnya,” ujar Candra.
Kini korban masih dirawat secara intensif di RSUP M Djamil Padang. Kondisi tubuh korban 18 persen terbakar.
(Olivia Admira)