Kementan Produksi Massal Kalung Antivirus Corona Bulan Depan
Kementan Produksi Massal Kalung Antivirus Corona Bulan Depan
Inilah Jambi – Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) sedang mengembangkan kalung antivirus berbahan eucalyptus atau kerap disebut juga pohon kayu putih. Usut punya usut, dari total 700 jenis tanaman itu ada satu jenisnya yang diklaim bisa mematikan virus corona (Covid-19).
Baca Juga:
- Program Kartu Prakerja Resmi Dihentikan
- Plin Plan PDIP dalam Pilgub Jambi 2020
- Mencuat Lagi Kasus Korupsi Pipanisasi, AMPUH Desak Kejati Usut Safrial dan Fasha
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo membenarkan bahwa ini merupakan hasil penelitian dari laboratorium Balitbangtan. Dia mengaku yakin kalung itu bisa membunuh virus corona.
“Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak,” kata Syahrul usai bertemu dengan Menteri PUPR di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (3/7), dilansir dari viva.co.id, media partner Inilah Jambi.
Saat bertamu ke Kementerian PUPR itu, Menteri Syahrul dan para jajarannya tampak kompak mengenakan kalung antivirus corona itu. Bahkan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono ikut memasangkan kalung itu kepada salah satu awak media.
Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42 persen dari Corona. Kalau dia 30 menit maka dia bisa 80 persen. Ini ada roll-nya. Kalau kita kena iris pisau, berdarah, kasih ini bisa tertutup lukanya,” ungkap Syahrul.
Pertemuan kedua Menteri Kabinet Indonesia Maju itu juga dalam rangka sinergi program pengembangan food estate di kawasan aluvial pada lahan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Provinsi Kalimantan Tengah. Program ini diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa dan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020 – 2024.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sinergi perencanaan infrastruktur irigasi dan pertanian yang dilakukan antara Kementerian PUPR bersama Kementan bertujuan untuk mengembangkan food estate yang modern di Provinsi Kalteng.
“Jadi kita memang fokusnya untuk menyiapkan food estate yang modern, sehingga nantinya tidak hanya dimanfaatkan saat produksi tetapi juga pascaproduksi,” kata Menteri Basuki.
Baca Juga:
- Waduh, Rumah Makan Palanta Sutan Tak Bayar Pajak?
- Kontroversi Pelantikan; Camat dan PJ Kades Kungkai Abai Protokol Kesehatan?
- Pelantikan PJ Kades Kungkai Diprotes, Warga ‘Curiga’ Ada Permainan Camat
Dalam pengembangan food estate ini, menurut Menteri Basuki, Kementerian PUPR mendukung water management melalui rehabilitasi dan peningkatan saluran dan jaringan irigasi, baik mulai irigasi primer, sekunder, tersier maupun kuarternya. Sementara Kementan sebagai pelaku utama untuk menyiapkan agriculture practice, seperti penyiapan saluran cacingan, cetak sawah, pupuk, bibit, hingga pascaproduksi.
“Kementerian PUPR dan Kementan sudah sepakat bekerja pada tahun 2020 untuk memprioritaskan lahan seluas 28.000 hektare. Karena musim tanamnya adalah bulan April – September dan Oktober-Maret. Untuk itu, kami mempersiapkan untuk musim tanam Oktober-Maret,” tutur Basuki.
(*)