Terlibat Pemerasan, Pencucian Uang dan Penipuan, Pejabat FIFA Ditangkap di Zurich

Inilahjambi, ZURICH – Sejumlah pejabat FIFA ditangkap pihak berwenang Swiss di sebuah hotel di Zurich karena dicurigai terlibat dalam pemerasan, pencucian uang, dan penipuan.

Pihak berwenang Swiss menjelaskan mengukuhkan mereka telah melakukan serangkaian penangkapan baru atas permintaan pihak berwenang Amerika terkait skandal korupsi FIFA. Sebagian dari mereka ditangkap di hotel yang sama di Zurich, di mana penangkapan pertama terjadi pada Mei lalu.

New York Times pertama kali melaporkan hari Kamis bahwa lebih dari 12 orang diperkirakan akan menghadapi dakwaan setelah penangkapan terbaru di hotel Baur au Lac itu.

Menurut laporan itu, mereka yang ditangkap antara lain Alfredo Hawit dari Honduras, Presiden CONCACAF, badan sepak bola Amerika Utara, Amerika Tengah dan Karibia, serta Juan Angel Napout dari Paraguay, presiden badan sepak bola Amerika Selatan CONMEBOL. Para pejabat Swiss menyatakan Amerika Serikat mencurigai keduanya menerima suap jutaan dolar.

FIFA hanya menyatakan mengetahui tindakan yang diambil Departemen Kehakiman Amerika itu. Badan pemerintah Amerika tersebut juga bertanggungjawab atas rangkaian penangkapan sebelumnya. Departemen Kehakiman menyatakan dapat melakukan penangkapan itu karena para pejabat FIFA tersebut menggunakan bank-bank Amerika dalam transaksi mereka.

Para pejabat FIFA berkumpul di hotel tersebut hari Kamis guna membahas proposal yang dimaksudkan untuk mereformasi badan sepak bola dunia tersebut, setelah munculnya tuduhan sejak lama mengenai korupsi yang berpuncak pada penyelidikan kejahatan oleh Amerika Serikat dan Swiss.

Pada 18 November lalu, Presiden FIFA yang diskors, Sepp Blatter dan ketua badan sepakbola Eropa Michel Platini kalah dalam upaya banding mereka menolak skors sementara 90 hari yang dijatuhkan komisi etika FIFA.

Skors sementara itu melarang Platini bertugas sebagai presiden UEFA dan menghentikan pencalonanannya dalam pemilihan ketua FIFA pada 26 Februari. Blatter juga diskors dari jabatannya sebagai presiden FIFA setelah menjabat selama 17 tahun.

Para pengacara Platini segera mengecam investigasi “sepihak, tidak adil dan bias” terhadapnya. Blatter dan Platini diskors pada bulan Oktober. Keduanya terilit skandal korupsi FIFA yang kian dalam.
(BUDHIONO)

sumber : VOA Indonesia.com

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN