Dua Hari “Merajuk” Langsung Jadi Wamen, Ketua Umum Projo Diejek Tak Punya Malu
Inilahjambi – Pendiri dan pemilik Seword.com Alifurrahman S Asyari mengkritik keras sikap Ketua Umum Ormas Projo Budi Arie Setiadi yang berusaha mengemis-ngemis jabatan di kabinet untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi, hingga membantunya membubarkan Projo.
Kemarin, Alif menutup sementara situs Seword.com sebagai bentuk protes atas dilantiknya Budi Arie Setiadi sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Baca juga: 4 Juta Unit Kendaraan di Jakarta Belum Bayar Pajak, Pemda DKI Razia Sampai ke Rumah-Rumah
Sepanjang hari kemarin, semua artikel yang disediakan oleh Seword tidak dapat diakses dan dibuka. Yang bisa dilihat di situs itu hanya banner seperti #AlifforWapres.
“Itu bahasa satire. Tagar itu menyindir Projo, balas tagar #budiarieform Minister,” ujar Alif dilansir Tempo pada Ahad, 27 Oktober 2019.
Alif juga mengkritik sikap Budi Arie yang batal membubarkan Projo setelah mendapat posisi di Kabinet Jokowi Jilid II. Pernyataan resmi Projo untuk membubarkan diri hanya bertahan dua hari.
Pada Jumat lalu, Budi mengundang Jokowi ke Istana Negara dan ditunjuk sebagai Wakil Menteri. Seketika, niat Budi membubarkan organisasi relawan itu batal.
“Ya kita mau pamit tapi ditugaskan lagi, gimana?” kata Budi usai ketemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat lalu.
Lihat lagi: Kasak Kusuk Jadi Menteri, Ternyata Cuma Segini Gaji Prabowo Cs
Secara pribadi, Budi bahkan menyambut sudah mulai menerima saingan Jokowi, Prabowo Subianto di kabinet. “Sudah begitu, sudah ada cinta sedikit,” kata dia.
Alif pun menertawakan pernyataan tersebut.
“Kalau saya di posisi ketua Projo, malu banget pasti. Itu soal harga diri. Lebih baik putih tulang daripada putih. Tapi kayaknya enggak punya malu ya. Sudah bisa diterima, dan Projo batal bubar harus sudah bisa dibeli,” ujar Alif.